Saatnya Setiap Keluarga Memiliki Konsep Pendidikan di dalam Keluarganya

quote guru
Hari Pendidikan Nasional

Ibu adalah guru utama dan pertama bagi anak-anaknya, tetapi ibulah, guru yang paling tidak pernah dipersiapkan dengan sungguh-sungguh konsep pendidikannya baik oleh dirinya sendiri maupun oleh negeri ini.  

Peran ibu sebagai guru masih dianggap sebagai peran warisan, sehingga tidak perlu dipersiapkan. Ketika muncul sebuah kerusakan moral di bidang pendidikan, ibu akan menjadi kambing hitam yang sangat mudah untuk dikorbankan. 

Saatnya kita bergerak, tidak selalu menjadi penonton yang hanya bisa bersorak. 

Pendidikan itu memerdekakan, bukan justru memenjarakan anak-anak. Pendidikan itu menumbuhkan fitrah belajar yang sudah dibawa sejak lahir, bukan menjejali anak sehingga semangat belajarnya menjadi kocar kacir. 

Kemampuan  merawat, menumbuhkan, membangkitkan semua aspek fitrah anak adalah bekal yang diberikan Sang Maha Guru ke setiap ibu, dan itulah esensi sebuah pendidikan. Tetapi bekal itu justru kita matikan sendiri, kita merasa tidak mampu, sehingga di depan anak-anakpun kita merasa gagu.

Saatnya ibu percaya diri, karena pendidikan itu "bukan mengajar" , pendidikan itu sejatinya adalah "teladan". Ibu tidak harus serba tahu untuk menjadi guru, tetapi cukup "mau" membersamai anak-anak untuk belajar bersama, tumbuh bersama sehingga anak-anak menjadi cinta belajar dan bernalar.


Pendidikan di dalam keluarga adalah sebuah keniscayaan, karena ini adalah peran kesejatian para orangtua yang tidak dapat digantikan maupun di sub kontrakkan. 

Menjalankan peran sejati memerlukan guru sejati, dan itu sudah ada di lubuk hati

Guru sejati adalah ia yang mau mendidik diri sendiri sebelum mendidik orang lain
Guru sejati adalah ia yang  mau mengajar dengan teladan bukan dengan kata-kata

Selamat Hari Pendidikan

oleh : Septi Peni Wulandani, Founder Institut Ibu Profesional

Comments

Popular posts from this blog

Ecobrick, Menyulap Sampah Menjadi Berkah

Menulis Memoar, Berbagi Kisah dan Menyentuh Jantung Emosi