“MERDEKA ATAU MATI!!!”
Begitulah semboyan para pejuang negeri ini saat maju berperang
bersenjatakan bambu runcing melawan penjajah. Itu dulu. Seluruh tetes darah dan
keringat para pahlawan berbuah manis dengan pembacaan Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia oleh pasangan presiden dan wakil presiden pertama, Ir. Soekarno dan
Mohammad Hatta.
Merdeka dalam konteks bernegara tentunya berbeda dengan dalam beragama.
Ingat Bilal bin Rabah Radhiyallahu’Anhu? Yang langkah kakinya sudah terdengar
di dalam surga, ketika Rasulullah Shalallahu’Alayhi Wa Sallam melakukan
perjalanan istimewa Isra’Mi’raj? Dialah Bilal, seorang budak, yang dibeli
kebebasannya oleh Abu Bakar Radhiyallahu’Anhu. Dalam beberapa ayat Al Qur’an,
disebutkan bahwa memerdekakan budak adalah hal yang mulia, bahkan bisa menjadi
kafarat (penebus) dosa tertentu.