Resensi Buku: Jatuh Hati pada Montessori

Reading Share di Rumbel Menulis kali ini membahas tentang metode Montessori. Metode ini sedang naik daun di Indonesia. Apa sih yang membuat Montessori menarik diterapkan pada anak? Yuk simak resensinya berikut ini.



Judul Buku: Jatuh Hati pada Montessori 

Penulis : Vidya Dwina Paramita 

Tahun terbit: Oktober 2017 

Jumlah Halaman : 224 

Text Bahasa : Indonesia 

Banyak orang tua yang kebingungan bagaimana memulai teknik pengasuhan yang baik dan cocok untuk diterapkan dalam keluarga. Padahal yang diinginkan cukup sederhana, yaitu bagaimana kegiatan mengasuh dan belajar bersama anak menjadi bermakna dan menyenangkan, sehingga anak-anak tidak hanya tumbuh cerdas, disiplin tapi juga yang terpenting, bahagia. 

Demikian pula dengan Vidya Dwina Paramita, seorang praktisi pendidikan anak usia dini. Hingga akhirnya Vidya mengenal Montessori, sebuah metode pengasuhan yang ditemukan 100 tahun lalu. Metode Montessori ternyata sangat membantunya dalam mendidik anak-anak. 

Vidya yang dulu kesulitan mengendalikan emosi, mudah melabeli anak, berangsur bisa merespons beragam perilaku anak dengan positif. Dan Vidya percaya, orang tua lain pun bisa melakukannya. Sebab Montessori bukan metode untuk kalangan tertentu, melainkan untuk semua orang tua yang ingin membesarkan anaknya dengan penuh cinta. 

Sejarah Montessori 


Montessori adalah sebuah metode pengasuhan anak usia dini yang ditemukan oleh dr. Maria Montessori. Berawal ketika sedang bertugas di sebuah rumah sakit anak berkebutuhan khusus, beliau melihat anak-anak senang sekali menyentuh atau memegang sesuatu. Nah, inilah fondasi awal beliau menciptakan metode Montessori, metode pengasuhan yang fondasi utamanya adalah how to stimulate all kids’ senses - merangsang indera peraba anak (pada awalnya, kemudian ke semua indera peraba). 

Beliau kemudian ditugaskan ke sebuah wilayah pabrik. Dari sanalah beliau menerapkan pengasuhan montessori bagi anak-anak di sekitar wilayah pabrik. Ada banyak penemuan yang beliau temukan di lapangan mengenai anak, misalnya, pertama, kecintaan anak pada pengulangan (repetition). Ternyata memberikan ruang bagi anak untuk mengulang kegiatan yang sama berarti memberi kesempatan kepada mereka mengekspolari - mengobservasi lalu akhirnya memahami. Setelah paham ia akan puas dan hal ini dapat mengembangkan citra diri yang positif. 

Kedua, kecintaan anak pada kegiatan dengan material, bukan mainan. Mungkin Bunda ingat, saat si kecil jauh lebih tertarik pada kardus bungkus mainannya daripada mainannya itu sendiri.

Ketiga, Kemandirian dan disiplin diri. Ada fase di mana anak berkeinginan untuk melakukan semua sendiri. Jika fase ini dibiasakan, anak-anak ternyata akan memiliki disiplin diri yang baik nantinya. 

Filosofi Montessori 

Ada tiga belas (13) filosofi Montessori yang dr. Maria temukan berkaitan dengan anak-anak, dua diantaranya: 

1. Anak bukanlah kertas kosong 

Dari lahir anak telah dibekali oleh Sang Pencipta dengan fitrah – fitrah alami yang cenderung lurus. Hal ini membuktikan bahwa anak bukanlah kertas kosong. Anak juga memiliki perasaan untuk dapat menerima dan menolak sesuatu berdasarkan fitrahnya. Anak juga memiliki keinginan sendiri yang seringkali kurang mendapat perhatian dari orang dewasa. 

2. Follow The Child 

Memahami kebutuhan anak, mengurangi frekuensi adu argumentasi dengan anak, dan mengendalikan ego sebagai orang dewasa agar tidak memaksakan kehendak pada anak adalah manfaatyang dirasakan oleh Vidya dalam menerapkan metode Montessori ini. 

Menurut Vidya, anak secara alami mempunyai insting akan kebutuhan yang ingin dipenuhi terlebih dahulu. Ada anak yang lebih cepat bisa membaca dibandingkan teman- temannya, ada anakyang lebih tertarik pada gambar – gambar atau pada angka angka, ada anak yang lebih suka memainkan mainan yang itu – itu saja tanpa mencoba alat mainan yang lain, semua berbeda. Disinilah peran kita sebagai orang dewasa untuk follow the child dan jangan menginterupsi aliran yang sedang berjalan ini.

Material Montessori untuk belajar matematika (sumber)

Area Pembelajaran Montessori 

Dalam Montessori ada lima (5) area pembelajaran. Pertama area kehidupan sehari-hari atau PRACTICAL LIFE. Dalam sekolah-sekolah berbasis montessori, 90% siswa paling gemar area ini. Namanya juga 'kehidupan sehari2' tentu kegiatannya ada di sekitar kita. Misalnya, menuang air, menyendok kacang, memegang benda2, dll. Manfaatnya ternyata beragam, yaitu, menguatkan jari untuk persiapan menulis, memperpanjang rentang konsentrasi, melatih koordinasi mata & tangan, dsb. 

Kedua SENSORIAL AREA. Bayi usia di bawah 2 tahun lebih fokus ke area sensori (indera peraba, penglihatan, penciuman, pendengaran). Tujuan utama area ini adalah menstimulasi dan menghidupkan kepekaan seluruh indera anak. Ini sebagai bekal untuk kegiatan di area-area lainnya. Misal, anak yang indera penglihatan dan perabanya terstimulasi dengan baik, dia lebih mudah membedakan bentuk, warna, ukuran, angka dan huruf. Manfaatnya antara lain menstimulus indera peraba, menambah pengalaman anak tentang beragam tekstur, rupa, dan warna, dsb. 

Ketiga; area budaya dan ilmu pengetahuan atau biasa disebut kognitif. Ini bukan berarti anak harus paham ini itu. Kegiatan dalam area ini bertujuan agar anak memahami perannya dalam alam semesta dan diharapkan kelak ia akan menyadari pentingnya menjadi pribadi bermanfaat bagi orang sekitar dan alam semesta. Bahkan kalo dalam Islamic Montessori, ini bisa dikaitkan dengan tauhid; pengenalan anak pada penciptaNya dan rasulNya. 

Keempat, Matematika. Montessori menekankan pada pemahaman konsep menggunakan material konkret. Aktivitas pada area ini dari konkret-abstrak-gabungan konkret abstrak. Material yang digunakan untuk pengenalan angka 1-10 adalah number rods. Tujuannya agar secara sensoris anak paham makna kuantitas. Untuk pengenalan angka ratusan-ribuan menggunakan sequin board. Ingat, bukanlah seberat apa materi melainkan bagaimana cara menyampaikan materi. That's what important. 

Kelima, area bahasa dan literasi. Area ini terdiri dari tahap pra membaca (berbincang, bernyanyi, mendongeng), kemampuan berkomunikasi (mendengar, menyimak, memahami, menceritakan kembalj, menambahkan pendapat pribadi, menulis, membaca), writing before reading, dan yang terakhir baru tahapan membaca. 

Dalam metode montessori, anak disebut bisa membaca ketika ia mampu memahami makna tulisan yang ia baca. Anak disebut mulai menulis ketika mulai mengeksplorasi alat tulis kemudian membentuk beragam coretan. 

Sebagai penutup, berikut adalah kiat untuk guru & orang tua mengajarkan baca tulis pada anak dalam metode ini : 

• Pastikan kegiatan (akan) berlangsung menyenangkan 

• Masuklah dari hal yang disukai anak 

• Rancanglah kegiatan yang melibatkan seluruh indera anak 

• Buatlah kegiatan mengenal huruf yang melibatkan aktivitas fisik 

• Ajak anak membaca tanda di sekitarnya 

• Jangan jadikan kegiatan baca tulis sebagai hukuman. 

Menurut saya buku ini sudah secara gamblang, dengan bahasa mudah dimengerti, membahas tentang metode Montessori, yaitu sebuah metode pendidikan bagi anak-anak terutama pada usia dini. Buku ini menyajikan konten yang menarik dan menjelaskan secara cukup terperinci mengenai metode yang bisa diaplikasikan oleh orang tua.  Pun di bagian akhir buku, Vidya menjabarkan tentang lifehacks nya sebagai guru PAUD berbasis montessori. 

Salam, 

Rangkai Kata, Tebarkan Makna 


● Profil Singkat Peresensi : 

Dikenal dengan nama pena Visya Al Biruni, Evi Syahida adalah nama asli dari gadis kelahiran Jakarta 24 Maret 1994. Ia menghabiskan masa kecil, remaja hingga dewasa di Jakarta. Meski begitu sepanjang kuliah sarjana di FMIPA UNJ, ia telah melanglang buana keliling Indonesia dan luar negeri dalam rangka pengabdian masyarakat dan lomba karya ilmiah. 

Ya, sejak SMP ia jatuh cinta pada dunia tulis menulis. Kemudian barulah sejak 2012 ia jatuh cinta pada dunia karya ilmiah dan pengabdian masyarakat, khususnya pendidikan. 

Menikah di bulan September 2016 dengan seorang alumni Indonesia Mengajar dari sebuah kampus negeri di Kendari, Sultra. Kini, dikarunia seorang bayi laki-laki lucu. Sehari-hari dihabiskannya sebagai #TemanMainIcham, membangun bisnis toko buku @birupinkstore dan aktif sebagai seorang mom blogger. 

Hidup mulia dan mati syahid adalah target hidupnya. Menjadi istri shalihah, ibu yang cerdas adalah mimpinya. 

Visya dapat dihubungi di: 


IG: @visyabiru_ 

F: Visya Al Biruni 

*****

Kamis, 4 Oktober 2018 

Ditulis ulang oleh Vivi Ermawati 

Peresume : Lintang 

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Wanita-Wanita Di Balik Pembesar Dunia by Octa Raisa

Ecobrick, Menyulap Sampah Menjadi Berkah